Cintaku Berawal dari SMS
Dua
sepasang sejoli yang saling memendam perasaan cinta, hingga akhirnya mereka
dipertemukan dan dijadikan pasangan kekasih hingga menikah, tetapi hubungan
mereka tak semudah membalikan tangan, banyak rintangan-rintangan yang mereka
hadapi. Hingga akhirnya mereka benar-benar sah dalam ikatan suci pernikahan.
Karakter :
Husna : Manja, cerewet, tapi penuh kasih sayang
Putra : Bijaksana, penyanyang.
Tri :
Sahabat SMA Husna yang pengertian dan
bersifat dewasa
Arini : Sahabat
Husna 1 kos denganya, dan bijaksana
Bapak&Ibu Husna : Religi,
Bijaksana.
BABAK 1
Berawal dari
perkenalanku yang tak pernah kuduga sebelumnya, ku berbaring disebuah ranjang
mungilku yang di temani oleh sepasang boneka nan menggemaskan, mencoba
memejamkan mata ini di tengah gelapnya malam, tapi tiba-tiba terdengar bunyi dari
handpone pertanda ada sms masuk.
Tit..tit..tit tit
Husna : Sms dari siapa sih
malam-malam begini, mengganggu orang tidur saja (Sambil menguap dan mengusap-usap matanya karena
mengantuk). Nomer
siapa sih ini, sms tidak penting, udah tau kalau ini malam, masih juga di
ucapain. Dasar aneh!! . Mendingan aku lanjutin tidurku lagi, Besok aku harus
bangun pagi-pagi kalau tidak ibuku akan menyanyi dengan sangat merdu alias ngomel-ngomel.
Keesokan harinya Bapak Husna
membangunkan Husna dari tidurnya, untuk menyuruh sholat shubuh.
Bapak : Ndok ayo bangun, sudah
waktunya sholat subuh ini, cepetan nanti keduluan sama mataharinya loh (Sambil mengetuk pintu).
Husna : Bapak…… Husna masih
ngantuk (sambil membuka
pintu kamarnya).
Bapak :Sholat dulu toh nduk,
udah jam lima ini, ayo ndang sholat ndok.
Husna: Nggeh bapak (Sambil mengucek mata dan menuju ke kamar madi untuk
mengambil air wudu).
BABAK 2
Jam dinding ternyata menunjukan
pukul 06.00, waktunya Husna untuk berangkat ke sekolah barunya, dan tak lupa
sebelum Husna berangkat bersalaman dengan kedua orang tuanya.
Husna : Bapak, ibu Husna
berangkat dulu ya.. Assalamualaikum
Bapak& ibu Husna :
Waalaikum salam, hati-hati ya ndok.
Seperti biasanya Husna berangkat
sekolah dengan menaiki angkutan umum, disudut jendela Husna menikmati indahnya
kota wali sembari menghirup udara pada pagi hari itu. Tiba-tiba handphone husna
berbunyi pertanda ada sms masuk.
Husna: Ternyata nomer semalam
lagi, Siapa ya??(Dalam hati
penasaran, dan juga sambil membalas sms tadi).
Tak butuh waktu lama sms
Husna dibalas.
Putra: Aku Putra, kakak kelas
kamu waktu SMP, “masih ingat kah kamu”?(Dalam bentuk sms)
Husna: “Oh kamu toh mas, iya,
Husna ingat”. (Dalam bentuk sms).
Husna dan Putra pun
saling ber balas-balasan pesan singkat / SMS hingga tak terasa, Angkutan orens
bercampur hijau yang ditumpangi husna berhenti, pertanda sudah sampai sekolah
dan Husna mematikan ponselnya. karena
itu sudah peraturan dalam sekolah husna, tidak boleh ada satupun handpone yang aktif dalam
proses belajar-mengajar” .
Tri : Kamu kenapa sih Hus,
dari tadi aku perhatiin kok nglamun terus, kayak ada sesuatu yang sedang kamu
pikirkan gitu loh.. Cerita napa?
Husna : Oke-oke aku cerita, Gini loh tri dari tadi
malam. Aku dapat sms dari nomer yang tidak aku kenal, eh ternyata?? kamu tau
tidak itu nomer kakak kelasku dulu waktu SMP.
Tri : Memangnya siapa hus
Husna : Namanya Putra, anaknya cakep, aku ngefens sama dia dulunya.
Tri : cie..cie..
Teng..teng..teng…pertanda
waktunya jam pulang sekolah. Husna tak sabar untuk mengaktifkan ponselnya untuk
melihat sms dari Putra. Entah perasaan apa yang telah merasuki jiwanya, Husna
begitu senang sekali.
BABAK 3
Perkenalan itu semakin
hari semakin mengesankan, hingga tak terasa mereka sudah akrab satu sama lain selama
satu tahun. Husna juga sudah lulus dari SMA, dan sekarang husna sekolah di
salah satu perguruan tinggi di Semarang dan ternyata kampus Husna dengan Putra
saling berdekatan.Apakah itu yang dinamakan jodoh. Entahlah
Hingga pada suatu hari Husna
dan Putra tak sengaja bertemu di salah satu pusat penjualan buku.
Putra : Eh, Husna. kamu beli buku apa?
Husna : ini loh mas beli buku
psikologi buat perkuliahan.
Putra : oh…
Husna besok kamu mau jalan tidak sama aku, ada yang ingin aku bicarakan sama
kamu.
Husna : Bicara apa mas, bicara
saja sekarang.(sambil ngotot).
Putra : Ah.. Besok saja, sekarang sikonya kurang pas. Oke ( sambil muka memelas).
Husna : Iya deh mas,
insyaAllah ya.
Putra : Ok, besok aku jemput
kamu di kos ya jam 8.
Husna pun bergegas pergi meninggalkan Putra karena
sudah ditunggu oleh teman-temanya, sedangkan putra masih mencari buku.
BABAK 4
Sang surya mulai
menampakkan sinarnya, menembus celah-celak kecil di sudut ruangan hingga
menyilaukan mata Husna, dan Husna pun terbangun dari tidurnya.
Husna : Loh… ternyata sudah
jam 7 untung saja aku lagi PMS jadi bangun siang tidak apa-apa, lagian juga aku
tidak sholat subuh dan tidak sedang dirumah melainkan di kos. (Sambil menguap sesekali ).
Kring..kring.. bunyi telepon.
Husna : Asslamualaikum mas Putra.?
(Sambil mengusap-usap mata).
Putra :Waalaikumsalam Husna.
Gimana mau kan ketemu??
Husna :Hemmm, gimana ya..
Putra :Ayolah Husna, mau ya.. ??
nanti aku jemput di kosan kamu. (Dengan
nada memelas),
Husna : iya.
Tak butuh waktu lama
putra pun sampai di kos Husna.
Putra :Hai husna. (Menyapa Husna yang sudah menunggu di depan kos). udah dari tadi nunggu ya.
Husna:
Tidak mas, baru saja duduk di teras aku.
Putra :Syukurlah, berangkat
sekarang yuk, biar tidak kesiangan
husna : iya,ngomong-ngmng kita
mau kemana.
putra : Udah ikut aja, ya?
Di perjalanan Husna dan
Putra hanya terdiam, mungkin karna ini pertama kalinya mereka pergi berdua setelah
pendekatan yang lumayan panjang, dan mungkin karna perasaan malu yang
menyelimuti hati .Hingga tak terasa Husna dan Putra sudah sampai di tempat wisata
yaitu di pantai, karena Putra tahu tempat kesukaanya Husna yaitu Pantai.
Putra: Disini tidak apa-apa
kan Hus.
Husna : Iya mas tidak apa-apa
kok, Husna senang dengan pantainya.
Putra : Ya sudah, yuk kita kesana (Sambil malangkah menuju tempat peristirahatan )
Husna : Mas ada apa toh kok mengajak Husna kesini.
Putra :Hehehe,
iya hus ada yang ma aku omongin sama kamu. boleh kah?
Husna : Iya ngomong aja lah mas, tidak aka ada yang
melarang dan tidak ada yang protes mas, jadi bicara aja.
Putra : Gimana ya, aku mulai dari mana ya.
Husna : Tuh dimulai dari
parkiran aja mas sampai sini (Sambil
nyengir).
Putra : Kamu itu sukanya becanda terus ya, dengerin ni baik-baik
Husna : Iya-iya dari tadi juga
Husna sudah dengerin mas, cepetan napa?
Putra : Kita kan kenal sudah lama, udah PDKT slama satu tahun lebih, jujur aku sayang
kamu aku tidak tau rasa ini muncul sejak kapan. Kamu juga jomblo aku juga
jomblo mau tidak kamu jadi pacarku.
Husna : Hemm, kok bilangnya gitu aja toh (Sambil senyum-senyum sendiri karna sebenarnya hal
ini sudah dinantikanya sejak lama ).
Putra : Lah bisaku cuman seperti itu kok hus, jujur
aku tidak pernah nembak cewek. Aku tipe orang yang cuek, kamu mau tidak Hus?
Husna :Ya sudah, kita jalani
aja ya mas.
Putra : Saya hanya ingin jawaban “iya” atau “tidak”
Husna : (Sambil terdiam karena memang Husna sudah menunggu
momen2 seperti ini ) iya
deh mas aku mau,( Sambil tersenyum kecil ).
Putra : Ya udah, mulai hari
ini kita pacaran ya.. hehe.
Husna : Apa yang membuat kamu suka
sama aku mas.
Putra : Aku juga tidak tau apa
yang membuat aku suka sama kamu, perasaan ini muncul begitu saja tanpa aku
komandani, aku menyanyangimu tanpa alasan Hus.
Dan mulai saat itu Husna
dan Putra saling mengikat janji untuk selalu bersama, dalam keadaan apapun dan
akan menerima kekurangan maupun kelebihan pasanganya. Semenjak itu
hari-hari yang dilalui mereka berdua begitu menyenangkan.Hingga pada suatu
ketika.
Husna
:“Mas ayo bangun” (Dalam bentuk pesan)
Husna
Menunggu balasan SMS dari putra, tetapi sms itu tidak dibalas-balas oleh putra
hingga sampai pukul 09.00.Dan setelah itu handpone Husna berbunyi pertanda ada
SMS masuk.
Tit..tit..titi
tit
Husna : (Sambil membuka sms) ternyata dari Putra yang
bertuliskan “ maaf sayang baru balas sms
kamu. Aku kalau jam 05.00 tidak bisa bangun. Bisa ku jam 08.00”.
Kemudian
seketika itu Husna membalas SMS Putra.
Husna : Kok gitu mas, berarti tadi mas tida sholat subuh
ya. Gimana toh (Dalam bentuk pesan).
Putra : Hehe, tidak Hus(Dalam
bentuk pesan).
Husna :Kok mas Putra seperti ini ya, kenapa dia
susah sekali bangun jam lima, dia jarang sholat dong, kenapa dia tidak merubah
sifatnya yang buruk itu sih, keluargaku pasti tidak akan setuju kalau dia tetap
seperti itu. (Sambil menyetrika karena bentar lagi
kuliah ).
Arini
: Kenapa hus, kok ngomel-ngomel sendiri
dari tadi.
Husna : Ini loh
Rin masak ya ?? mas Putra tidak bisa bangun pagi, lalu bagaimana dengan
sholatnya. Aku pengen merubah dia ke arah yang baik. menurut kamu salah tidak
Rin??
Arini : Ya tidak ada yang salah Hus, tapi kamu
pelan-pelan aja ngarahinya jangan ngoyo. Tapi bukanya cinta itu menerima apa
adanya, kamu tidak bisa mamaksakan kehendak kamu. Lagian juga setiap orang
pasti ada kekuraganya Hus, kamu juga pasti ada kan?ya kamu usaha aja dulu,
hasilnya kamu serahkan pada yang di atas.
husna
: Sudah Rin, tetap saja begitu, bagaimana dengan bapak, ibuku nanti. Mereka
pasti akan menolak mas pura.
Arini
: Kamu tidak boleh bicara seperti itu, ucapan adalah do’a. aku yakin orang tua
kamu pasti setuju, karena putra itu kan anaknya baik, ya walaupun dia tidak
terlalu religious. Bapak kamu juga orang nya bijak kan. Tenang aja Hus, kamu
berdo’a saja.
Husna
: Iyar in, makasih ya saran nya.
BABAK 5
Hingga
pada suatu ketika terjadi sebuah perdebatan
hebatantara Husna dan Putra.
Putra
: Hus, kamu kenapa kok diam seperti ini.
Husna : Mas aku
pengen kamu merubah sifat jelek kamu itu?
Putra : Sifat jeleku yang mana? yang aku susah
bangun pagi itu, aku jarang sholat itu, yang aku jarang ngaji itu, yang aku sering merokok
itu.
Husna
: Iya mas, aku ingin kamu merubah itu
semua toh itu juga demi kebaikan kamu mas.
Putra
: Hus aku sudah berusaha merubahnya, kamu yang sabar lah.
Husna :Mas kita
pacaran sudah hampir tiga tahun tapi kamu belum juga bisa merubah kebiasaan burukmu itu.
Putra : Hus yang
namanya manusia pasti ada baik ada pula buruknya, asal kamu tau aku juga udah
berusaha merubahnya, aku sudah usaha, jujur memang aku tidak ahli dalam ibadah,
aku tidak seperti Bapakmu. Tapi inilah aku, aku ya aku, kalau kamu mencintaiku
kamu menerima aku apa adanya, walaupun aku tidak ahli dalam ibadah tetapi aku
tidak aneh-aneh Hus.
Husna : Iya aku
mengerti mas tapi apa salah jika aku menyuruh kamu kea rah yang baik. Palagi
kita akan membawa hubungan ini ke jenjang yang lebih serius dan otomatis aku
pasti akan mengenalkan kamu kepada orang tuaku. Apa mereka akan setuju
nantinya.
Putra : Kamu
tidak salah Husna?? cinta itu saling memahami, saling melengkapi, kita saling
belajar ya.. kamu mau kan menerima aku apa adanya. Dan aku minta kamu jangan
pesimis dulu ya Hus, Besk aku akan kerumah kamu untuk bicara sama orang tua
kamu.
Husna: Iya mas (Sambil meneteskan air mata ) , maaf kan Husna sudah
memaksa kamu terus menerus.
Putra :Aku juga
tidak merubahmu untuk menjadi apa yang aku inginkan kan Hus? itu karena aku
mencintai kamu apa adanya dan tanpa alasan apapun .aku ingin hubungan ini
baik-baik saja dan aku ingin kamu menjadi istriku kelak di kemudian hari. Ada
satu hal yg sampai hari ini masih membuatku bangga menjadi Aku. Yaitu karena
aku mampu terima Kamu apa adanya
Husna
: Amin mas.
BABAK 6
Keesokan
harinya Putra berkunjung ke rumah Husna.
Putra
: Assalamualaikum
Husna
: Waalaikumslam, duduk mas. Bapak Ibu ada mas putra
Bapak
: oh.. ini toh yang namanya Putra
Putra : Iya pak,
emm.. langsung saja ya pak. Putra datang kesini ingin menyampaikan kalau putra
ingin serius kepada putri Bapak. Ya putra tau pak, Putra masih banyak
kurangnya, Apalagi dalam hal ibadah. Tapi Putra ada niatan untuk belajar pak,
dan putra ingin serius dengan putrid Bapak.
Bapak : Iya nak,
Bapak juga sudah mendengar itu semua dari HU=usna. Bapak tidak melarang kalian
jika kalian ingin serius. Masalah ibadah Bapak tidak ada masalah yang penting
kamu ada niatan untuk belajar. Toh juga tidak ada yang bisa menilai tingkat
ibadah manusia, kecuali Allah nak.
Putra
: Jadi Bapak setuju.
Bapak
: Iya nak putra
Putra : Makasih
ya pak, saya punya rencana pak nanti kalau Husna sudah lulus kuliah saya beserta
keluarga akan datang untuk melamar Husna pak.
Husna
: (Tersenyum bahagia).
BABAK 7
Tak
terasa ujian skripsi sudah dimulai, dan Alhamdulillah Husna dinyatakan lulus,
dan bisa mengikuti wisuda tahun ini.
Putra : Selamat
ya sayang, kamu sudah wisuda, sesuai dengan janjiku bulan depan aku kerumah kamu aku ingin melamar
kamu.
Husna :Terimaksih
mas buat semuanya, Husna senang mendengarny dan Husna sangat bersyukur sekali (Sambil senyum)
BABAK 8
1
telah berlalu, Husna dan Putra semakin memantapan hubungan nya, dan kemudian Putra
datang menuju rumah husna untuk melamarnya.
Putra
dan keluarga : Assalamualaikum
Husna
dan keluarga : Waalaikumsalam, silahkan masuk.
Acara
pertunangan itu berlangsung dengan lancar dan lamaran putra diterima dengan
baik.
Putra :
Alhamdulillah ya dek acara berlangsung dengan lancar, mas janji akan mrubah
sifat mas yang kurang baik itu demi kamu, dan kelauarga kita nantinya.
"Mencintai adalah menerima apa
adanya orang yang kita cintai.Lihatlah itu sebagai anugerah & berkat."
Biodata pengarang
Nama : Ainun Najikhah
Npm :12410091
Kelas :4C
Prodi :
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Email :aina030313@gmail.com
Naskah ini Ekranisasi dari Puisi Sapardi Djaka
Damono yang Berjudul Sajak Kecil Tentang Cinta.
ok thanks ya..
BalasHapussalam,
https://www.cekaja.com/info/mengenal-inklusi-keuangan-pengertian-manfaat-dan-inovasinya-untuk-negara/