Minggu, 12 Oktober 2014

drama



Cintaku Berawal dari SMS
Dua sepasang sejoli yang saling memendam perasaan cinta, hingga akhirnya mereka dipertemukan dan dijadikan pasangan kekasih hingga menikah, tetapi hubungan mereka tak semudah membalikan tangan, banyak rintangan-rintangan yang mereka hadapi. Hingga akhirnya mereka benar-benar sah dalam ikatan suci pernikahan.
Karakter :
Husna                   : Manja, cerewet, tapi penuh kasih sayang
Putra                              : Bijaksana, penyanyang.
Tri                                  : Sahabat  SMA Husna yang pengertian dan bersifat dewasa
Arini                    : Sahabat Husna 1 kos denganya, dan bijaksana
Bapak&Ibu Husna : Religi, Bijaksana.
BABAK 1
Berawal dari perkenalanku yang tak pernah kuduga sebelumnya, ku berbaring disebuah ranjang mungilku yang di temani oleh sepasang boneka nan menggemaskan, mencoba memejamkan mata ini di tengah gelapnya malam, tapi tiba-tiba terdengar bunyi dari handpone pertanda ada sms masuk.
Tit..tit..tit tit
Husna : Sms dari siapa sih malam-malam begini, mengganggu orang tidur saja (Sambil menguap dan mengusap-usap matanya karena mengantuk). Nomer siapa sih ini, sms tidak penting, udah tau kalau ini malam, masih juga di ucapain. Dasar aneh!! . Mendingan aku lanjutin tidurku lagi, Besok aku harus bangun pagi-pagi kalau tidak ibuku akan menyanyi dengan sangat merdu alias ngomel-ngomel.
Keesokan harinya Bapak Husna membangunkan Husna dari tidurnya, untuk menyuruh sholat shubuh.
Bapak : Ndok ayo bangun, sudah waktunya sholat subuh ini, cepetan nanti keduluan sama mataharinya loh (Sambil mengetuk pintu).
Husna : Bapak…… Husna masih ngantuk (sambil membuka pintu kamarnya).
Bapak :Sholat dulu toh nduk, udah jam lima ini, ayo ndang sholat ndok.
Husna: Nggeh bapak (Sambil mengucek mata dan menuju ke kamar madi untuk mengambil air   wudu).
BABAK 2
Jam dinding ternyata menunjukan pukul 06.00, waktunya Husna untuk berangkat ke sekolah barunya, dan tak lupa sebelum Husna berangkat bersalaman dengan kedua orang tuanya.
Husna : Bapak, ibu Husna berangkat dulu ya.. Assalamualaikum
Bapak& ibu Husna : Waalaikum salam, hati-hati ya ndok.
Seperti biasanya Husna berangkat sekolah dengan menaiki angkutan umum, disudut jendela Husna menikmati indahnya kota wali sembari menghirup udara pada pagi hari itu. Tiba-tiba handphone husna berbunyi  pertanda ada sms masuk.
Husna: Ternyata nomer semalam lagi, Siapa ya??(Dalam hati penasaran, dan juga sambil membalas sms tadi).
Tak butuh waktu lama sms Husna dibalas.
Putra: Aku Putra, kakak kelas kamu waktu SMP, “masih ingat kah kamu”?(Dalam bentuk sms)
Husna: “Oh kamu toh mas, iya, Husna ingat”. (Dalam bentuk sms).
Husna dan Putra pun saling ber balas-balasan pesan singkat / SMS hingga tak terasa, Angkutan orens bercampur hijau yang ditumpangi husna berhenti, pertanda sudah sampai sekolah dan Husna  mematikan ponselnya. karena itu sudah peraturan dalam sekolah husna, tidak  boleh ada satupun handpone yang aktif dalam proses belajar-mengajar” .
Tri : Kamu kenapa sih Hus, dari tadi aku perhatiin kok nglamun terus, kayak ada sesuatu yang sedang kamu pikirkan gitu loh.. Cerita napa?
Husna : Oke-oke aku cerita, Gini loh tri dari tadi malam. Aku dapat sms dari nomer yang tidak aku kenal, eh ternyata?? kamu tau tidak itu nomer kakak kelasku dulu waktu SMP.
Tri        : Memangnya siapa hus
Husna  : Namanya Putra, anaknya cakep, aku ngefens sama dia dulunya.
Tri         : cie..cie..

Teng..teng..teng…pertanda waktunya jam pulang sekolah. Husna tak sabar untuk mengaktifkan ponselnya untuk melihat sms dari Putra. Entah perasaan apa yang telah merasuki jiwanya, Husna begitu senang sekali.
BABAK 3
Perkenalan itu semakin hari semakin mengesankan, hingga tak terasa mereka sudah akrab satu sama lain selama satu tahun. Husna juga sudah lulus dari SMA, dan sekarang husna sekolah di salah satu perguruan tinggi di Semarang dan ternyata kampus Husna dengan Putra saling berdekatan.Apakah itu yang dinamakan jodoh. Entahlah
Hingga pada suatu hari Husna dan Putra tak sengaja bertemu di salah satu pusat penjualan buku.
Putra    : Eh, Husna. kamu beli buku apa?
Husna : ini loh mas beli buku psikologi buat perkuliahan.
Putra   : oh… Husna besok kamu mau jalan tidak sama aku, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu.
Husna : Bicara apa mas, bicara saja sekarang.(sambil ngotot).
Putra    : Ah.. Besok saja, sekarang sikonya kurang pas. Oke ( sambil muka memelas).
Husna : Iya deh mas, insyaAllah ya.
Putra : Ok, besok aku jemput kamu di kos ya jam 8.
            Husna pun bergegas pergi meninggalkan Putra karena sudah ditunggu oleh teman-temanya, sedangkan putra masih mencari buku.
BABAK 4
Sang surya mulai menampakkan sinarnya, menembus celah-celak kecil di sudut ruangan hingga menyilaukan mata Husna, dan Husna pun terbangun dari tidurnya.
Husna : Loh… ternyata sudah jam 7 untung saja aku lagi PMS jadi bangun siang tidak apa-apa, lagian juga aku tidak sholat subuh dan tidak sedang dirumah melainkan di kos. (Sambil menguap sesekali ).
Kring..kring.. bunyi telepon.
Husna : Asslamualaikum mas Putra.? (Sambil mengusap-usap mata).
Putra :Waalaikumsalam Husna. Gimana mau kan ketemu??
Husna :Hemmm, gimana ya..
Putra :Ayolah Husna, mau ya.. ?? nanti aku jemput di kosan kamu. (Dengan nada memelas),
Husna : iya.
Tak butuh waktu lama putra pun sampai di kos Husna.
Putra :Hai husna. (Menyapa Husna yang sudah menunggu di depan kos). udah dari tadi nunggu ya.
Husna: Tidak mas, baru saja duduk di teras aku.                                                                              
Putra :Syukurlah, berangkat sekarang yuk, biar tidak kesiangan
husna : iya,ngomong-ngmng kita mau kemana.
putra : Udah ikut aja, ya?
Di perjalanan Husna dan Putra hanya terdiam, mungkin karna ini pertama kalinya mereka pergi berdua setelah pendekatan yang lumayan panjang, dan mungkin karna perasaan malu yang menyelimuti hati .Hingga tak terasa Husna dan Putra sudah sampai di tempat wisata yaitu di pantai, karena Putra tahu tempat kesukaanya Husna yaitu Pantai.
Putra: Disini tidak apa-apa kan Hus.
Husna : Iya mas tidak apa-apa kok, Husna senang dengan pantainya.
Putra    : Ya sudah, yuk kita kesana (Sambil malangkah menuju tempat peristirahatan )
Husna  : Mas ada apa toh kok mengajak Husna kesini.
Putra   :Hehehe, iya hus ada yang ma aku omongin sama kamu. boleh kah?
Husna  : Iya ngomong aja lah mas, tidak aka ada yang melarang dan tidak ada yang protes mas,   jadi bicara aja.
Putra    : Gimana ya, aku mulai dari mana ya.
Husna : Tuh dimulai dari parkiran aja mas sampai sini (Sambil nyengir).
Putra    : Kamu itu sukanya becanda terus ya, dengerin ni baik-baik
Husna : Iya-iya dari tadi juga Husna sudah dengerin mas, cepetan napa?
Putra  : Kita kan kenal sudah lama, udah  PDKT slama satu tahun lebih, jujur aku sayang kamu aku tidak tau rasa ini muncul sejak kapan. Kamu juga jomblo aku juga jomblo mau tidak kamu jadi pacarku.
Husna : Hemm, kok bilangnya gitu aja toh (Sambil senyum-senyum sendiri karna sebenarnya hal ini sudah dinantikanya sejak lama ).
Putra : Lah bisaku cuman seperti itu kok hus, jujur aku tidak pernah nembak cewek. Aku tipe orang yang cuek, kamu mau tidak Hus?
Husna :Ya sudah, kita jalani aja ya mas.
Putra  : Saya hanya ingin jawaban “iya” atau “tidak”
Husna  : (Sambil terdiam karena memang Husna sudah menunggu momen2 seperti ini ) iya deh mas aku mau,( Sambil tersenyum kecil ).
Putra : Ya udah, mulai hari ini kita pacaran ya.. hehe.
Husna : Apa yang membuat kamu suka sama aku mas.
Putra : Aku juga tidak tau apa yang membuat aku suka sama kamu, perasaan ini muncul begitu saja tanpa aku komandani, aku menyanyangimu tanpa alasan Hus.
Dan mulai saat itu Husna dan Putra saling mengikat janji untuk selalu bersama, dalam keadaan apapun dan akan menerima kekurangan maupun kelebihan pasanganya. Semenjak itu hari-hari yang dilalui mereka berdua begitu menyenangkan.Hingga pada suatu ketika.
Husna :“Mas ayo bangun” (Dalam bentuk pesan)
Husna Menunggu balasan SMS dari putra, tetapi sms itu tidak dibalas-balas oleh putra hingga sampai pukul 09.00.Dan setelah itu handpone Husna berbunyi pertanda ada SMS masuk.
Tit..tit..titi tit
Husna : (Sambil membuka sms) ternyata dari Putra yang bertuliskan “ maaf  sayang baru balas sms kamu. Aku kalau jam 05.00 tidak bisa bangun. Bisa ku jam 08.00”.
Kemudian seketika itu Husna membalas SMS Putra.
Husna  : Kok gitu mas, berarti tadi mas tida sholat subuh ya. Gimana toh (Dalam bentuk pesan).
Putra    : Hehe, tidak Hus(Dalam bentuk pesan).
Husna  :Kok mas Putra seperti ini ya, kenapa dia susah sekali bangun jam lima, dia jarang sholat dong, kenapa dia tidak merubah sifatnya yang buruk itu sih, keluargaku pasti tidak akan setuju kalau dia tetap seperti itu. (Sambil menyetrika karena bentar lagi kuliah ).
Arini    : Kenapa hus, kok ngomel-ngomel sendiri dari tadi.
Husna : Ini loh Rin masak ya ?? mas Putra tidak bisa bangun pagi, lalu bagaimana dengan sholatnya. Aku pengen merubah dia ke arah yang baik. menurut kamu salah tidak Rin??
Arini :    Ya tidak ada yang salah Hus, tapi kamu pelan-pelan aja ngarahinya jangan ngoyo. Tapi bukanya cinta itu menerima apa adanya, kamu tidak bisa mamaksakan kehendak kamu. Lagian juga setiap orang pasti ada kekuraganya Hus, kamu juga pasti ada kan?ya kamu usaha aja dulu, hasilnya kamu serahkan pada yang di atas.
husna : Sudah Rin, tetap saja begitu, bagaimana dengan bapak, ibuku nanti. Mereka pasti akan menolak mas pura.
Arini : Kamu tidak boleh bicara seperti itu, ucapan adalah do’a. aku yakin orang tua kamu pasti setuju, karena putra itu kan anaknya baik, ya walaupun dia tidak terlalu religious. Bapak kamu juga orang nya bijak kan. Tenang aja Hus, kamu berdo’a saja.
Husna : Iyar in, makasih ya saran nya.
BABAK 5
Hingga pada suatu ketika terjadi sebuah perdebatan  hebatantara Husna dan Putra.
Putra    : Hus, kamu kenapa kok diam seperti ini.
Husna : Mas aku pengen kamu merubah sifat jelek kamu itu?
Putra      : Sifat jeleku yang mana? yang aku susah bangun pagi itu, aku jarang sholat itu, yang   aku jarang ngaji itu, yang aku sering merokok itu.
Husna : Iya mas,  aku ingin kamu merubah itu semua toh itu juga demi kebaikan kamu mas.
Putra : Hus aku sudah berusaha merubahnya, kamu yang sabar lah.
Husna :Mas kita pacaran sudah hampir tiga tahun tapi kamu belum juga bisa merubah  kebiasaan burukmu itu.
Putra : Hus yang namanya manusia pasti ada baik ada pula buruknya, asal kamu tau aku juga udah berusaha merubahnya, aku sudah usaha, jujur memang aku tidak ahli dalam ibadah, aku tidak seperti Bapakmu. Tapi inilah aku, aku ya aku, kalau kamu mencintaiku kamu menerima aku apa adanya, walaupun aku tidak ahli dalam ibadah tetapi aku tidak aneh-aneh Hus.
Husna : Iya aku mengerti mas tapi apa salah jika aku menyuruh kamu kea rah yang baik. Palagi kita akan membawa hubungan ini ke jenjang yang lebih serius dan otomatis aku pasti akan mengenalkan kamu kepada orang tuaku. Apa mereka akan setuju nantinya.
Putra : Kamu tidak salah Husna?? cinta itu saling memahami, saling melengkapi, kita saling belajar ya.. kamu mau kan menerima aku apa adanya. Dan aku minta kamu jangan pesimis dulu ya Hus, Besk aku akan kerumah kamu untuk bicara sama orang tua kamu.
Husna: Iya mas (Sambil meneteskan air mata ) , maaf kan Husna sudah memaksa kamu terus menerus.
Putra :Aku juga tidak merubahmu untuk menjadi apa yang aku inginkan kan Hus? itu karena aku mencintai kamu apa adanya dan tanpa alasan apapun .aku ingin hubungan ini baik-baik saja dan aku ingin kamu menjadi istriku kelak di kemudian hari. Ada satu hal yg sampai hari ini masih membuatku bangga menjadi Aku. Yaitu karena aku mampu terima Kamu apa adanya
Husna : Amin mas.
BABAK 6
Keesokan harinya Putra berkunjung ke rumah Husna.
Putra : Assalamualaikum
Husna : Waalaikumslam, duduk mas. Bapak Ibu ada mas putra
Bapak : oh.. ini toh yang namanya Putra
Putra : Iya pak, emm.. langsung saja ya pak. Putra datang kesini ingin menyampaikan kalau putra ingin serius kepada putri Bapak. Ya putra tau pak, Putra masih banyak kurangnya, Apalagi dalam hal ibadah. Tapi Putra ada niatan untuk belajar pak, dan putra ingin serius dengan putrid Bapak.
Bapak : Iya nak, Bapak juga sudah mendengar itu semua dari HU=usna. Bapak tidak melarang kalian jika kalian ingin serius. Masalah ibadah Bapak tidak ada masalah yang penting kamu ada niatan untuk belajar. Toh juga tidak ada yang bisa menilai tingkat ibadah manusia, kecuali Allah nak.
Putra : Jadi Bapak setuju.
Bapak : Iya nak putra
Putra : Makasih ya pak, saya punya rencana pak nanti kalau Husna sudah lulus kuliah saya beserta keluarga akan datang untuk melamar Husna pak.
Husna : (Tersenyum bahagia).
BABAK 7
Tak terasa ujian skripsi sudah dimulai, dan Alhamdulillah Husna dinyatakan lulus, dan bisa mengikuti wisuda tahun ini.
Putra : Selamat ya sayang, kamu sudah wisuda, sesuai dengan janjiku  bulan depan aku kerumah kamu aku ingin melamar kamu.
Husna :Terimaksih mas buat semuanya, Husna senang mendengarny dan Husna sangat bersyukur sekali (Sambil senyum)
BABAK 8
1 telah berlalu, Husna dan Putra semakin memantapan hubungan nya, dan kemudian Putra datang menuju rumah husna untuk melamarnya.
Putra dan keluarga : Assalamualaikum
Husna dan keluarga : Waalaikumsalam, silahkan masuk.
Acara pertunangan itu berlangsung dengan lancar dan lamaran putra diterima dengan baik.
Putra : Alhamdulillah ya dek acara berlangsung dengan lancar, mas janji akan mrubah sifat mas yang kurang baik itu demi kamu, dan kelauarga kita nantinya.
Husna : Iya mas terimakasih….(Sambil tersunyum bahagia).
"Mencintai adalah menerima apa adanya orang yang kita cintai.Lihatlah itu sebagai anugerah & berkat."

Biodata pengarang
Nama : Ainun Najikhah
Npm  :12410091
Kelas  :4C
Prodi  : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Naskah ini Ekranisasi dari Puisi Sapardi Djaka Damono yang Berjudul Sajak Kecil Tentang Cinta.



1 komentar: